MPTT(Majlis Pengkajian Tauhid Tashawuf) MUTIARA YANG SUNGGUH SANGAT BERHARGA(Jalan Menuju Kemenangan).

اَلْأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ، وَأَرْوَاحُـهَا وُجُوْدُ سِرِّ اْلإِخْلاَصِ فِيهَا

"Amal-amal itu semata bentuk-bentuk yang tampil, adapun ruh-ruh yang menghidupkannya adalah hadirnya sirr ikhlas (cahaya ikhlas) padanya"

Pada suatu hari saat Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan beberapa sahabatnya,datanglah seorang wanita kafir membawa beberapa biji buah jeruk sebagai hadiah,Rasulullah SAW menerimanya dengan senyuman gembira.Lalu mulailah jeruk itu dimakan oleh Rasulullah SAW dengan tersenyum,sebiji demi sebiji hingga habislah semua jeruk tersebut.Maka ketika wanita itu meminta izin untuk pulang,maka salah seorang sahabat segera bertanya mengapa tidak sedikit pun Rasulullah menyisakan jeruk tadi untuk sahabat lainnya..!!!
Rasulullah SAW pun menjawab: “Tahukah kamu,sebenarnya buah jeruk itu terlalu asam sewaktu saya merasakannya pertama kali,Kalau kalian turut makan,saya takut ada di antara kalian yang akan mengernyitkan dahi atau memarahi wanita tersebut.Saya takut hatinya akan tersinggung.Sebab itu saya habiskan semuanya.”

Akhlak yang agung seperti ini tidak dapat dipoles di permukaan,tetapi semata-mata karena ada cahaya ikhlas yang sudah tertanam di dalam hati. Sikap dan perilaku adalah cerminan hati.Dalam sebuah Hadits Qudsi, Rasulullah SAW bersabda:

"Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, ‘Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah’, lalu Allah berfirman, ‘(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku, yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku".

Sirr secara bahasa artinya adalah “rahasia”. Secara hakikat sirr adalah cahaya khusus yang Allah berikan kepada seorang hamba yang Dia cintai,sebagaimana diungkap dalam hadits diatas.

Tidak ada amal-amal yang agung dapat tegak kecuali Allah telah menanamkan ruh berupa cahaya ikhlas yang dapat menghidupkan amal tersebut.Sebagaimana akhlak-akhlak yang tinggi yang ditampilkan oleh para nabi, rasul serta hamba-Nya yang Dia cintai adalah karena ada ruh-ruh yang menghidupkannya dan itu berupa sirr (cahaya) ikhlas yang menyala di dalam hati.

Amal ialah,geraknya badan lahir atau hati.Amal itu digambarkan sebagai tubuh/jasad,Sedangkan Ikhlas itu sebagai Ruhnya,,
Badan tanpa ruh berarti mati,Amal lahir atau amal hati itu bisa hidup hanya dengan adanya ikhlas. Allah berfirman "Padahal Mereka Tidak disuruh Kecuali Supaya Menyembah Allah Dengan Memurnikan Ketaatan(Ikhlas) Kepadanya dalam Menjalankan Agama Yang Lurus. (Q. S. AL BAYYINAH:5),,
DAN begitu Juga Firman ALLAH dalam Surat Al Az Zumar (2)..
"Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran.Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya".

Berkata Imam Hasan Al-Bashri, “Aku pernah Bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a. tentang ikhlas, beliau menjawab"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ikhlas itu apa,beliau menjawab"Aku pernah menanyakan Tentang Ikhlas itu kpd malaikat Jibril a.s dan Jibril menjawab"Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Allah Rabbul 'Izzaah,dan Allah Berfirman"IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg Kutitipkan di hati hambaKU yg Aku cintai."
Ikhlas itu berbeda/bertingkat sesuai dengan perbedaan orang yang beramal.

Keikhlasan orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah, dan amal perbuatan itu telah bersih dari pada riya' yang nampak ataupun yang tersembunyi, sedang tujuan amal perbuatan mereka selalu hanya pahala yang dijanjikan oleh Allah kepada hamba-Nya ,dan supaya diselamatkan dari neraka-Nya.

Keikhlasan orang-orang yang cinta kepada Allah, yang beramal hanya karena mengagungkan Allah,karena hanya Allah dzat yang wajib di Agungkan,tidak karena pahala atau selamat dari siksa neraka.Sayyidah Rabi’ah al-‘Adawiyyah bermunajat pada Allah: Ya Allah,saya beribadah kepadamu bukan karena takut nerakamu,dan juga tidak karena cinta dengan surgamu.Perkataan ini masih mengnggap dirinya yang beribadah(mengaku bisa beribadah).

Keikhlasan orang orang yang sudah Ma’rifat kepada Allah.Mereka selalu melihat kepada Allah, gerak dan diamnya badan dan hatinya itu semua atas kehendak Allah,mereka tidak merasa kalau bisa beramal,kecuali diberi pertolongan oleh Allah, tidak sebab daya kekuatan dirinya sendiri..

Firman Allah "Innahum 'indana laminal mustaqim...." Sesungguhnya Mereka mereka(Orang Sufi) Telah terpilih.... "
Maka Dari Itu,,
DENGAN IZIN ALLAH SWT.GURU KITA BERSAMA,AL MURSYIDINA ABUYA SYEKH H. AMRAN WALY AL KHALIDY TELAH MENGANGKAT KEMBALI ILMU ILMU KESUFIAN YANG SELAMA INI TELAH DILUPAKAN OLEH UMAT ISLAM KHUSUSNYA DINANGGROE ATJEH DARUSSALAM.

Hanya Dengan Ajaran Kesufian Seseorang Itu Dapat Menggapai Hakikat Keikhlasan....

SEBAGAIMANA FIRMAN ALLAH"WALLAHU KHALAQAKUM WAMA TA'MALUN".
Dan Bermula Allah Yang Menciptakan mu dan Perbuatanmu.....(itulah hakikat Maqam Keikhlasan).

Wallahu'alam




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nazam "ABUYA SYEKH MUDA WALY AL KHALIDY"

MATI SEBELUM MATI.(MUWTU QABLA ANTA MUWTU)

PENJELASAN DHAMIR HUWA DALAM SURAT AL-IKHLAS.