KEYAKINAN ORANG YANG BERTASHAWUF(Berthariqat) KEPADA ALLAH.

Orang orang Yang belum bertashawuf (Berthariqat), Mereka yakin atas adanya Allah dan sifatnya dan menyadari bahwa mereka sebagai hamba yang diciptakan Oleh Allah,Awal agama mereka ialah menjunjung tinggi perintah Dan larangan nya dan berakhlak yang Mulia.

Orang orang Yang bertashawuf, Hadhir Allah dalam pandangan nya,awal agama mereka fana pada Af'aal dengan jalan bermusyahadah /Tajalli, menyaksikan Allah memperbuat bagi apa yang dikehendaki nya, Kemudian fana Pada sifat dengan Tajalli sifat, menyaksikan Bahwa Allah menghendaki dalam menciptakan dan mengadakan Makhluk Sekalian nya.
Dan penghabisan fana pada Dzat dengan Tajalli dzat, Sehingga tidak terlihat Wujud lainnya termasuk dirinya.
Tashawwuf yang dimaksud yaitu orang yang senantiasa berjalan Kemauan nya untuk memperkenankan seruan Allah,agar dapat mendekatinya dengan jalan fana pada hakikat dan hancur Rasam pada Haq dengan Nur Kasyaf atau Tajalli wujud Allah dalam Batinnya.
Tashawwuf yang dimaksud adalah IILMU THARIQAT...Bukan Tashawuf Akhlak (syariat) yang dipahami oleh sebagian Orang.

Ilmu Tashawwuf/Thariqat mendorong agar kita menjadi hamba Allah yang senantiasa memandang wujud Allah,maka akan hilang gangguan wujud waham didalam batin.Sesuai dengan 'AQIDAH kita,bahwa yang Selain Allah tidak memberi bekas perbuatannya,tidak dapat menentukan kemauannya,tidak terjadi sesuatu darinya,sebab itu semua merupakan wujud khayal yang tidak mempunyai HAKIKAT.
Sebagaimana Firman Allah,,
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ

Allah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu kerjakan.
Dan lagi Firman Allah..
هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ

Allah yang MEMPERJALANKAN kamu didarat dan laut.
Apakah Anda Lupa dengan firman Allah...

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ
(Qs.Azzukhruf :13)
Maka Dengan Demikian Ilmu Tashawuf/Ilmu Thariqat ini Adalah merupakan pemantapan iman/'AQIDAH dengan jalan bermusyahadah agar Iman itu dhahir pada ucapan dan perbuatan kita sehari-hari dimana pun kita berada.

Apakah anda yakin bahwa keberadaan kita/wujud kita dan kesempurnaan kita merupakan limpahan dari wujud Allah dan Kesempurnaan nya sebagai fadhal(pemberian) Semata-mata..??


Wallahu'alam....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nazam "ABUYA SYEKH MUDA WALY AL KHALIDY"

Gambar
Teusom akwan leumah Tuhan, Teusom akwan leumah Rabbi, Wa in ghibtu bada, Wa in bada ghaiyabani, Leumah Tuhan dengon wujdan, Meukon meunan sesat akhi, Karna wujdan wahai tuan, Kamo sekalian datang kemari, Beuta yakin wahai rakan, Musoh wujdan wujud diri, Wujud diri kuta syaithan, Penghancur nyan hidayah Rabbi, Jalan meuteumeung hidayah nyan, Suluk rakan thariqat sufi, Di darussalam na thariqat nyan, Bubit njoe meunan wahai ya Rabbi, Di darussalam na gunong intan, Yang peugot nyan salik shufi, Yang maksud bak peugot nyan, Keridhaan Allah wahai ya Akhi, Khalifati wa muridi, Bek isytighal dengon fani, Bak isytighal ngon hakiki, Serta dengön syariat nabi, So isytighal ng0n hakiki, Serta hana ng0n syari'i, Nyan keuh ureung yang zindiqi, Meunan geu kheun le maliki, So isytighal ng0n syari'i, Serta hana ng0n hakiki, Nyan keuh ureung wahai akhi, Berhampiran ng0n wahabi, Neu peu ampon lon ya Rahman, Bak jeut berjalan deungön Nabi, Bak meu
Baca selengkapnya

MATI SEBELUM MATI.(MUWTU QABLA ANTA MUWTU)

Gambar
Mari kita memaknai mati sebagaimana perintah Rasulullah dalam hadistnya: muwtu qabla anta muwtu : matilah kamu sebelum kamu mati: mati bagaimanakah yg rasulullah maksudkan disini.. Mari kita kaji diri kita terlebih dahulu. Manusia barulah disebut mati ketika padanya itu tiada lagi mempunyai 7 sifat , yaitu: @Sifat berkehendak, @Sifat kuasa, @Sifat mengetahui, @Sifat hidup, @Sifat mendengar, @sifat melihat @Dan sifat bertutur.. Setelah 7 sifat tersebut tiada lagi pada diri manusia maka manusia itu resmi disebut mati.. Maka untuk melaksanakan mati yg rasulullah perintahkan maka mulailah mengembalikan satu persatu 7 sifat itu kepada Allah setiap hari,Setiap saat,stiap detik dan stiap detak jantung berbunyi.. pertama tama kembalikan rasa kehendak yg kita anggap milik kita,dengan memandang sepenuhnya kehendak itu datang dari allah,maka matilah nafsu. Setelah itu kembalikan kuasa yg slama ini kita anggap kuasa milik kita,lalu pandanglah kuasa itu datang dari Allah,maka matila
Baca selengkapnya

PENJELASAN DHAMIR HUWA DALAM SURAT AL-IKHLAS.

Gambar
SYARAHAN SURAT AL IKHLAS. Mengenai Hal Ini ada dua penafsiran, Pertama tafsir 'ibari dan kedua Tafsir Isyari Tafsir 'ibari untuk umum,Yaitu HUWA yang Ada dalam Kalimat "Qulhu Wallah" ialah dhamir Sya an yang Ditafsirkan oleh jumlah sesudahnya(Allahu Ahad)ini untuk menyatakan Allah itu bersifat Dengan AHAD(esa)Sebagai Ma'bud bi Haq,Untuk Beraqidah Menghilangkan Syirik jali. Yang Kedua Tafsir Isyari yaitu HUWA itu sebagai dzamir ghaib yang kembali kepada Mazkur yaitu ANTA dalam Kata Kata QUL,Mengembalikan Ghaib Kepada Khitap itu Adalah Iltifat Menurut Ilmu Ma'ani,Untuk Menyatakan Bahwa Insan Itu Allah,yaitu INSAN YANG TELAH FANA RASAM WUJUDNYA DIDALAM AHADIZ ZAT,Ia Tidak ada wujud yang ada Wujud Hanya Allah,INI BAGI AHLI KHUSUS(SULUK),yang Telah Sampai Suluknya Kemaqam Ahadiz Zat Yaitu Maqam Yang Tidak Ada Makhluk pada Maqam Tersebut Kecuali Hanya Allah,Menyatakan Hakikat Wujud Insan Itu Allah,Untuk Menghilangkan Syirik Khafi yang Ada Didalam Batin Kita Sesuai
Baca selengkapnya